Bahasa Daerah Lebih Mengasyikkan melalui FTBI Kaltim 2022

By | November 30, 2022
Spread the love

Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (KBPKT) mengemas kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) dalam bentuk Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022. Hal ini didasari pada 16 Bahasa daerah di Kalimantan Timur yang mengalami kemunduran, sehingga generasi muda khususnya anak-anak usia SD dan SMP tergerak dan merasa senang untuk mempelajari, melindungi, mengembangkan, dan melestarikan bahasa daerahnya dengan penuh kreativitas dan sukacita.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Halimi Hadibrata menyebutkan bahwa FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 merupakan ajang kreativitas dan penghargaan bagi para siswa dan guru terpilih dalam upaya pelestarian bahasa daerah.
Para peserta yang berhasil menjadi juara mendapat reward berupa piala, uang pembinaan, dan sertifikat. Pemenang terbaik tiap kategori di tingkat provinsi juga akan melangkah ke tingkat nasional dan berkesempatan mengikuti acara peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional di Jakarta pada 21 Februari 2023 mendatang. FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2023 akan mengangkat revitalisasi bahasa Benuaq dan Tunjung serta bahasa Bulungan di Kalimantan Timur.

Cintia, sebagai salah satu dari 2 pemenang FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 dalam VII pidato bahasa Kutai jenjang SMP menyampaikan terima kasih atas dukungan para guru dan teman-temannya. Cintia juga menyemangati kaum muda agar ikut berpartisipasi dalam FTBI pada tahun berikutnya.

Berikutnya ada Nazzua Nur Diva Zifara, pemenang IV pidato bahasa Paser jenjang SMP. Ia mengungkapkan rasa senangnya karena sudah berhasil menang di tingkat provinsi. Walaupun belum dapat maju ke tingkat nasional namun ia tetap berharap untuk mengikuti FTBI kembali pada tahun berikutnya dan maju ke tingkat nasional.

Pelaksanaan FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 sangat didukung oleh pemerintah daerah.  Saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur juga sudah memilih bahasa Kutai sebagai muatan lokal sebagai bentuk implementasi RBD di sekolah-sekolah. Peraturan Daerah di Kota Samarinda juga sedang dalam proses penyusunan dan diharapkan dapat diluncurkan pada 2023.

Kepala Taman Budaya Provinsi Kalimantan Timur, Ismid Rizal selaku perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyatakan bahwa pada saat ini generasi muda di Provinsi Kalimantan Timur cenderung meninggalkan bahasa daerahnya karena berbagai hal. Menurutnya, mereka cenderung merasa malu dan tidak percaya diri untuk berbahasa daerah dan justru senang berbahasa nasional (bahasa Indonesia). Selain itu, mereka juga menggunakan bahasa campuran (bahasa daerah dengan bahasa Indonesia dan/atau bahasa asing) dalam komunikasi sehari-hari. Ismid melanjutkan, padahal Kalimantan Timur kaya akan bahasa daerah atau bahasa Ibu yang menjadi identitas diri masyarakatnya. Oleh karena itu, bahasa Ibu harus diwariskan kepada generasi muda. Pelestariannya tidak cukup hanya dengan memberi perhatian pada bahasa Kenyah, Melayu Kutai, dan Paser saja, melainkan juga pada seluruh bahasa Ibu di Kalimantan Timur.

Terlebih, adanya rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur yang akan berdampak luas bagi penuturan bahasa Ibu di Kalimantan Timur. Oleh karena itu, Ismid berharap, generasi muda dapat terus melestarikan dengan menuturkan bahasa Ibu dan bangga pada bahasa daerah di Kalimantan Timur.

FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 merupakan puncak kegiatan RBD. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Aston dan Atrium Mal Samarinda Central Plaza, Samarinda, Kalimantan Timur pada 23—26 November 2022. Sebanyak 84 orang peserta dari jenjang SD dan SMP serta 14 orang guru pendamping terlibat secara aktif.

FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 dimulai secara berjenjang, yakni diawali di tingkat kecamatan dan kabupaten, kemudian ke tingkat provinsi. Dalam pelaksanaan FTBI, KBPKT sudah melatih mentor dari enam kabupaten/kota (Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Samarinda) di Kalimantan Timur.

Para mentor tersebut lalu melatih 277 orang guru utama. Setelah itu, KBPKT melaksanakan sosialisasi atau pengimbasan kepada 1.160 orang guru dan pegiat komunitas. Tahapan selanjutnya yaitu pembelajaran Revitalisasi Bahasa Daerah dengan menyasar siswa SD yang berjumlah 13.536 siswa dan siswa SMP yang berjumlah 5.822 siswa. Setelah itu, dilakukan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten di Paser, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara yang melibatkan peserta sebanyak 680 orang.

Beberapa kategori lomba FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2022 adalah Puisi Berbahasa Daerah Tingkat SD, Dongeng Berbahasa Daerah Tingkat SD, Puisi Berbahasa Daerah Tingkat SMP, dan Pidato Berbahasa Daerah Tingkat SMP. Dan ada tiga bahasa sasaran yang digunakan, yaitu bahasa Paser, Melayu Kutai, dan Kenyah. Anak-anak jenjang pendidikan SD dan SMP menjadi peserta FTBI tersebut diberi kebebasan untuk berekspresi dengan mengeluarkan seluruh kreativitasnya dalam berpuisi, mendongeng, dan berpidato dalam bahasa Paser, Melayu Kutai, dan Kenyah.

Terdapat sembilan orang juri yang terdiri dari tiga orang juri untuk tiap kategori. Juri-juri tersebut adalah  Ajang Kedung (Kepala Lembaga Adat Besar Dayak Kenyah Kalimantan Timur), Martinus Usat (Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur), Nuh Lenjau (Lembaga Adat Besar Dayak Kenyah Kalimantan Timur), Moh. Bahzar, Muhammad Salmani, Muhammad Natsir Rasyid, H. Syafruddin Pernyata, Aji E. Qamara, dan Meita Setyawati.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.