Archangels Hendrik Meo Tnunay atau yang akrab disapa Nono, berhasil meraih juara 1 lomba matematika Internasional , Abacus World Competition. Nono yang masih berusia delapan tahun asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini tak hanya mengharumkan nama keluarga, tapi juga Indonesia. Siswa kelas dua SD Inpres Buraen 2 ini memiliki kemampuan luar biasa dalam hal berhitung. Ia berhasil mengalahkan sekitar 7.000 peserta dari seluruh dunia.
Prestasti Nono ini lantas menuai apresiasi Gubernur NTT Kupang, Viktor Bungtilu Laiskodat. Menurutnya, prestasi yang ditorehkan Nono tidak hanya membanggakan NTT namun juga dunia. Pada kompetisi tersebut, Nono berhasil menyelesaikan 15.201 file dalam jangka waktu satu tahun. Setiap file mengandung 10 soal, sehingga total soal yang mampu dikerjakan oleh Nono adalah 152.010 soal yang diujikan dalam bentuk virtual dan listen dalam Bahasa Inggris. Sementara itu, juara kedua diraih oleh peserta dari Qatar yang mengerjakan 7.502 file atau 75.020 soal, hanya setengah bagian dari soal yang berhasil dikerjakan Nono dan juara ketiga dari USA yang mengerjakan 6.138 file atau 61.380 soal.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Biro Setda Provinsi NTT, terlihat bahwa Nono tengah memamerkan skill berhitungnya di depan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Ia bahkan bisa menyelesaikan soal dengan cepat tanpa menggunakan alat bantu atau kalkulator.
“Ini membuktikan Nono otaknya telah berkembang dengan cepat sehingga saya tidak perlu menulis soal tetapi Nono bisa dengar dan tangkap setiap angka (dalam menjawab pertanyaan),” puji Juli atas kemampuan Nono dalam berhitung. Viktor mengaku bangga dan takjub dengan kemampuan yang dimiliki oleh Nono. Ia mengatakan peran guru sangatlah penting untuk membawa anak agar memiliki otak yang cerdas.